Rintik hujan yang kian menderas terus membasahi bumi, hingga
membuat lantai teras rumahku basah karenanya. Aku yang terduduk di
sofa seorang diri, menunggu kedatangan Bunda tercinta.
“aduh, kok Bunda belum pulang juga ya?” gumamku dalam hati. Dengan
perasaan gelisah menunggu kepulangan Bunda, aku tertidur. Sampai
akhirnya Bunda membangunkanku.
“Cathy, bangun sayang, Bunda pulang.” ujar Bunda.
“eh Bunda, Bunda kok lama?” tanyaku.
“eeuuh.. Bunda, Bunda ke toko kue dulu. Sudah ya, Bunda mau mandi.”
jawab bunda terbata.
Hampir seminggu ini, sikap bunda aneh seperti itu, aku tidak tahu dan
tidak bisa menebak penyebabnya.
Malam ini aku berniat untuk tidak tidur cepat, akhirnya aku
memutuskan untuk mendengarkan musik menggunakan headset. Di
tengah serunya mendengar lagu, aku mendengar suara yang aneh,
seperti suara benda tajam yang digoreskan ke kaca. Ah, awalnya aku
berpikir kalau itu adalah efek dari kualitas lagu yang kurang bagus.
Tetapi, setelah lagu itu selesai dan lanjut ke lagu yang lain, suara itu
tetap ada. Akhirnya aku menghentikan lagu itu dan mencari sumber
suara aneh tadi, tapi, suara itu menghilang.
“itu tadi, suara apa ya? Kayak suara kaca kegores.” batinku.
Suara itu datang lagi. Dan kali ini suara itu makin mengilukan. Ku
beranikan diri untuk menghampiri kaca lemariku. Ku lihat apakah ada
goresan atau tidak, ternyata tidak. Awalnya aku tidak berpikir untuk
mengecek kaca jendela, tapi pada malam berikutnya, aku memberanikan
diri menghampiri kaca jendela, karena suara aneh itu semakin dan
semakin menyayat. Ternyata benar, terdapat banyak goresan di kaca
jendelaku.
“wah, banyak goresan. Goresan apa ini?” kataku pelan.
Aku meraba raba goresan kaca tadi, dingin. Aku melihat lihat goresan
kaca tadi, dan… di ujung bawah kaca, terdapat bercak merah.
“ya Allah! Apa ini? Bunda! Bunda!” teriakku.
“iya Cathy, ada apa?” tanya bunda cemas.
“Bunda, itu noda apa?”
Ku dapati wajah bunda yang terkejut. “sudah, sudah. Nanti Bunda
bersihkan.”
Belum sempat aku menjawab, bunda sudah pergi. Akhirnya aku
memutuskan untuk tidur.
Malam berikutnya, aku tidur cepat karena takut mendengar suara aneh
lagi. Telat, belum juga aku menutup mata, suara aneh itu muncul, ya
Tuhan, apa ini? kenapa setiap malam aku mendengar suara aneh itu?
Aku menghampiri jendelaku secara diam-diam, dan ku dapati bunda
sedang membersihkan noda merah itu dengan… pisau? Awalnya aku
berpikir kalau itu adalah noda cat yang tidak bisa dihilangkan dengan
lap basah. Tapi pikiranku salah, saat aku mendengar bunda berkata.
“Hahaha. Akhirnya aku bisa membersihkan noda darah ini tanpa
sepengetahuan siapa pun! termasuk Cathy! jadi tak akan ketahuan
kalau aku telah membunuh banyak orang di sini, hahaha!!” Ucap Bunda
seraya tertawa penuh kelicikan. Jadi, suara aneh itu berasal dari pisau
yang digunakan bunda untuk membersihkan noda, dan noda merah itu
adalah noda darah yang berasal dari orang-orang yang telah dibunuh
bunda.
Bundaku pembunuh!
The End
Cerpen Karangan: Rizky Novi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar