DIAM ITU KAMU
Temani aku malam ini, sebentar saja..
Harapan itu pun pupus untuk kesekian kali, disaat ku baca pesan
dari mu
Entah..apa yang aku fikirkan dalam otak dan isi-isinya hanya ada
kamu, kamu yang sudah mencuri secuil keping yang aku punya,
mengobati luka dan menghibur kesepian cerita lalu antara aku dan
dia
Namun cerita yang indah antara aku dan kamu berakhir menghilang,
tak tampak di saat malam maupun pagi datang, hanya sesekali kau
menyapa ku dengan sebuah pesan singkat "PING' atau 'Lagi apa' dan
kesunyian itu mulai kembali memulai dihati ini, rasa yang belum
sempat terwujud sudah harus ku mundur, karena aku mengerti
bahwa manisnya cerita ini bukanlah dibuat oleh dirimu, hanyalah
aku yang berharap berakhir dengan akhir yang bahagia...
***
Dear kamu yang mencuri hati,
Haruskah kamu pergi setelah senyum ini mulai ada, dan haruskah
aku rasakan lagi kekosongan dalam hari-hari yang terasa lambat,
inilah kebodohan ku tak dapat menjaga hati untuk tidak jatuh
cinta, karena mencintai berarti siap untuk disakiti..
Diam adalah cara seni yang paling baik untuk menutup hati dan
menutup kisah antara aku dan kamu, biarlah kesunyian ini menjadi
teman, karena dengan waktu semuanya akan berubah untuk
menerima cerita akhir
Hari-hari sepi sudah mulai terbiasa tanpa kabar dari mu, walau
ingin sekali membalas setiap pesan yang kau kirim, menahan rindu
yang tak terbalaskan. dan kembali pesan mu datang, seperti biasa
sampai aku pun hafal dengan kalimat yang sering kau tulis seakan
tak ada kalimat lain yang lebih romantis atau senang aku dengar.
***
Diam inilah yang ingin aku lakukan,
Lebih baik menyimpan rasa sayang dengan begini dari pada tersakiti
karena memberi harapan namun seakan tidak peduli.
Mungkin cara ku yang salah, terlalu dini mengambil bentuk perhatian
yang kau beri, aku yang tak menyadarinya sampai aku terjebak
dalam rasa yang sulit untuk menghindar, dan kini aku menyadari
bahwa bentuk apapun yang kau beri itu hanyalah sebatas kata yang
tak mempunyai arti, candaan tawa hanyalah obat untuk hatimu
karena kisah yang perna kau goreskan pada cerita lama mu, dan aku
hanyalah menjadi pelampiasan hari-hari mu agar cerah, setelah
semua terjadi dan berubah kau pun mengacuhkan aku seperti
seorang sahabat saja
Kata-kata mesra dan janji kemarin tidaklah perna kita bahas,
bahkan sesekali kau memperjelaskan bahwa hubungan ini tidaklah
perna ada, sungguh aku tertipu. Namun tidak kah kau menyadari
atau dirimu berpura-pura namun mengetahui bahwa rasa dihati ini
ada dan menanti kau menyambut nya dengan ketulusan, kadang aku
bernyanyi lagu cinta untuk mu tapi kau diam seakan tak tau tapi
kau masih pedulikan ku walau dihati mu aku tahu bukan aku yang
kamu mau. Perjalanan kita hanyalah seperti bait cerita dari
coretan tulisan buku ku, dimana kamu datang memberikan keceriaan
untuk mengisi lembar-lembar kertas yang kosong lalu jika sudah
memenuhi setiap lembarnya kau bergegas menutup nya uuntuk
beranjak pergi karena kau tak mampu untuk menulis cerita yang ada
Apalah daya hati ini, hanya bisa mengagumi tanpa bisa aku miliki...
Menyimpan rasa yang ada, dan berusaha menghilang dari kehidupan
mu, walau sebenarnya berat jika harus meninggalkan lembaran hari
yang dulu perna dengan mu, tapi iniah kenyataan yang kau mau,
setiap kali ku tanyakan kau hanya bisa diam dan diam namun
sekarang aku yang diam
***
Dear kamu yang aku mau,
Terima kasih sudah berkenan mengisi sepinya hari kemarin,
menemani disaat ku sedih dan terima kasih sudah meninggalkan
cerita dihati ku walau hanyalah cerita datang yang tak mampu aku
mempertahankan
Wish you dear...